Harian Kompas, Kamis (07/03/2013), melansir berita foto: ‘Pemanfaatan Jembatan Penyebrangan.’ Apakah Anda setuju jika yang diberitakan ini termasuk kategori malu-maluin? Tuliskan komentar Anda pada kolom di bawah ini dan dapatkan malumaluin award setiap bulannya untuk komentar terbaik. Salam malu-maluin!
Kalo polisi enggan menangkapnya, mestinya dicegah secara fisik jembatannya, misalnya dihalangi tiang-tiang besi berjarak separo bodi motor agar sepeda motor gak bisa masuk jembatan.
Pengendara sepeda motor yg masuk di tempat yang mestinya dipakai untuk pejalan kaki itu malu-maluin, termasuk juga yang nyelonong di trotoar / pedestrian.
LikeLike
Setuju dengan ide Mas Iwan. Meski, ada juga beberapa pengendara sepeda motor yang acap berusaha menyelinap di sela-sela tiang besi penghalang. Di sepanjang jalan trotoar Sudirman, Jakarta, misalnya.
LikeLike
Ah waktu di Jakarta juga, saya jalan di trotoar di klaksonin + dimarahin pengguna motor 😐
LikeLike
Hehehe..gimana rasanya waktu itu. ‘Seru’, ndak? 🙂 Bisa jadi perasaan Mba Aulia sama dengan Mba Annisa (?) yang ada di link ini http://www.youtube.com/watch?v=_Q84iAN0WVY
Terimakasih kepada KOMPAS yang sudah memainkan peran kontrol sosial untuk mengembalikan hak-hak pejalan kaki. Dan, malumaluin.wordpress juga mendukung hal tersebut. Bagaimana dengan sahabat malumaluin.wordpress yang lain? Ayo, kita dukung dengan REBLOG!
LikeLike
Waduh…waduh…memangnya tidak sulit yah naik motornya, padahal untuk melewati jembatan layang harus melewati tangga yang jumlahnya tidak sedikit, Apa sedang uji nyali untuk latihan angkat berat saat naik tangga motornya mogok kan harus di angkat ???
Pantesan yang naik motor harus boncengan, atau mungkin itu para pekerja di pelabuhan jadi udah terbiasa angkat junjung barang yang berat, he he he…
LikeLike
Wuih, keren betul pekerja pelabuhan melipir ke tengah kota..atau jangan-jangan itu atlet binaraga yang butuh latihan tambahan? 🙂 Ah, entahlah…hehehe..Salam!
LikeLike
Ga puas cuma di trotoar, jembatan penyebrangan pun dijajal.
Ga habis pikir saya, gimana tuh cara ke sananya tuh motor ya.
LikeLike
Kalau dijajal itu maknanya sekali-dua kali. Nah, kalau ada yang jadi ‘pelanggan tetap’ jembatan itu, sebutan yang cocok apa, ya? kira-kira? Oiya, makasih sudah melipir, ya Mas Arip 🙂
LikeLike